Ritual Adat Hapo Ana (Syukuran Bayi Baru Lahir) Oleh Penganut Jingitiu Di Sabu Raijua

Indonesia

Authors

  • Mani S. Nawa Universitas Persatuan Guru 1945 NTT
  • Jeff W. Mesah
  • Omiano Sabu Universitas Persatuan Guru 1945 NTT

DOI:

https://doi.org/10.70942/ciencias.v8i1.239

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apa makna dan nilai dari ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu di Desa Eimadake Kecamatan sabu Tengah Kabupaten sabu raijua. Yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa eimadake Kecamatan sabu tengah Tengah Kabupaten sabu raijua, alasan peneliti mengambil lokasi ini karena di Desa eimadake masih melakukan tradisi ini dan belum pernah ada yang melakukan penelitian ilmiah tentang kebudayaan. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat nilai-nilai dan cara berlaku (artinya kebiasaan) yang dipelajari pada umumnya dimiliki oleh para warga dari suatu masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganutu jingitiu  dikatakan membudaya, karena dalam setiap masyarakat jingitiu yang melahirkan harus ada ritual adat hapo ana di Desa Eimadake.  Makna ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu  yakni merupakan ungkapan rasa syukur keluarga atas karunia yang diberikan dan juga proses ritual yang dilakukan merupakan proses dimana seorang anak secara resmi diakui keberadaannya di tengah masyarakat dengan keyakinan bahwa anak yang di Hapo Ana nantinya akan tumbuh menjadi anak yang berguna dalam kehidupan keluarga serta membanggakan keluarga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Moleong, L. J . (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pateda, M. 2001. Keanekaragaman Budaya Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Rohidi,Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pedekatbeberapaan Kebudayaan. Bandung: STISI Press

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Bandung: Alfabe

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Cross-border, 5(1), 782-791.

Sudjana, N. d. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Zuriah, N. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksa

http://publikasi.undana.ac.id/index.php/JG/article/view/g471/226

https://resository.stei.ac.id/2172/4/BAB%20III.pdf

https://resository.uir.ac.id/5071/5/bab2.pdf

https://www.detik.com eche detikpedia d-57256905-pengertian-kebulaysian-menurut-para- ahli

https://www.siswapedia.com.pengertian makna-memurut-para-ahli

https://www.alylab id pengertian-data-sekunder-menurut-ahli

https://doi.org/10.17977/um001v3i12018p022

Downloads

Published

2025-01-31

How to Cite

Nawa, M. S., Mesah, J. W., & Sabu, O. (2025). Ritual Adat Hapo Ana (Syukuran Bayi Baru Lahir) Oleh Penganut Jingitiu Di Sabu Raijua: Indonesia. Ciencias : Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 8(1), 74–81. https://doi.org/10.70942/ciencias.v8i1.239

Issue

Section

Articles