Ritual Adat Hapo Ana (Syukuran Bayi Baru Lahir) Oleh Penganut Jingitiu Di Sabu Raijua
Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.70942/ciencias.v8i1.239Abstract
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apa makna dan nilai dari ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu di Desa Eimadake Kecamatan sabu Tengah Kabupaten sabu raijua. Yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa eimadake Kecamatan sabu tengah Tengah Kabupaten sabu raijua, alasan peneliti mengambil lokasi ini karena di Desa eimadake masih melakukan tradisi ini dan belum pernah ada yang melakukan penelitian ilmiah tentang kebudayaan. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat nilai-nilai dan cara berlaku (artinya kebiasaan) yang dipelajari pada umumnya dimiliki oleh para warga dari suatu masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganutu jingitiu dikatakan membudaya, karena dalam setiap masyarakat jingitiu yang melahirkan harus ada ritual adat hapo ana di Desa Eimadake. Makna ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu yakni merupakan ungkapan rasa syukur keluarga atas karunia yang diberikan dan juga proses ritual yang dilakukan merupakan proses dimana seorang anak secara resmi diakui keberadaannya di tengah masyarakat dengan keyakinan bahwa anak yang di Hapo Ana nantinya akan tumbuh menjadi anak yang berguna dalam kehidupan keluarga serta membanggakan keluarga.
Downloads
References
Moleong, L. J . (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (1988). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pateda, M. 2001. Keanekaragaman Budaya Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Rohidi,Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pedekatbeberapaan Kebudayaan. Bandung: STISI Press
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.Bandung: Alfabe
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Cross-border, 5(1), 782-791.
Sudjana, N. d. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zuriah, N. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksa
http://publikasi.undana.ac.id/index.php/JG/article/view/g471/226
https://resository.stei.ac.id/2172/4/BAB%20III.pdf
https://resository.uir.ac.id/5071/5/bab2.pdf
https://www.detik.com eche detikpedia d-57256905-pengertian-kebulaysian-menurut-para- ahli
https://www.siswapedia.com.pengertian makna-memurut-para-ahli
https://www.alylab id pengertian-data-sekunder-menurut-ahli
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ciencias : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ciencias : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.